Dari sekian mimpi-mimpi yang terlanjur karam
Kau telah menyeretku pada pusaran masa lalu
Dari kuburan nenek moyang yang menjelma batu-batu
Satu dua nisan seolah kenangan lama
yang menyembulkan luka-luka ke permukaan
Pada pertautan kita yang semakin tak juga dimengerti
Tali layar dan tiang kemudi membelit sekujur perahu
Haluan dan buritan sama kerasnya mematahkan janji
Kita hanya menunggu waktu untuk tenggelam diam-diam
Dari sekian janji yang telah terucapkan dari hati
Kau memilih pelarian sebagai jalan tak akan kembali
Mengubur mimpi-mimpi seperti jasad di dalam peti
Meski langit mengunci diri, air mata ini tak mungkin
berhenti
Jumat, 01 Juli 2011
Sejak Langit Mengunci Diri
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
mohon untuk tidak menggunakan kata kata kotor atau spam di dalam blog ini !!!
di mohon untuk menghormati
terima kasih....